Artikel Tentang Dunia Pendidikan berupa Best Practice (Praktik Baik)

Pada era dunia digital saat ini, hampir di seluruh aspek kehidupan mengalami proses digitalisasi. Tidak luput di dunia pendidikan pun juga mengalami imbasnya. TImbul beragam masalah ketika pihak sekolah atau guru tidak mengikuti perkembangan era tersebut, salah satunya adalah permasalahan tentang motivasi belajar siswa. Kondisi yang menjadi latar belakang masalah dalam praktik baik ini adalah berdasarkan pengamatan dari guru mata pelajaran matematika yang melihat begitu banyak siswa yang motivasinya rendah ketika pelajaran matematika di kelas.

Dari hasil kajian literatur, dan wawancara dengan teman sejawat, pakar dan kepala sekolah didapatkan fakta-fakta yang menjadi faktor penyebab masalah tersebut yaitu sebagai berikut : Dalam diri siswa terbentuk pemikiran bahwa matematika itu adalah pelajaran yang sulit, kurangnya pengetahuan siswa tentang banyaknya manfaat matematika dalam kehidupan sehari-hari, guru yang mengajar matematika masih sering menerapkan metode pengajaran konvensional yaitu metode ceramah, dan kurangnya pengetahuan guru akan banyaknya jenis model dan metode pembelajaran yang dapat menarik minat siswa untuk senang terhadap matematika.  

Praktik baik ini penting untuk dibagikan karena untuk membangun kesadaran siswa akan pentingnya belajar matematika sehingga motivasi belajar mereka bisa meningkat, terutama di pelajaran matematika. Dan penting juga untuk para guru di luar sana, bahwa saat ini sudah banyak berbagai model dan metode pembelajaran yang sangat menarik untuk diterapkan dalam pembelajaran di kelas, terlebih jika model pembelajaran itu dipadukan dengan teknologi terkini yang sudah ada.  Dalam hal ini kami selaku guru mata pelajaran matematika yang bertindak sebagai pelaksana langsung dan bertanggung jawab dalam pembuatan rencana aksi yang akan digunakan untuk meningkatkan motivasi belajar matematika siswa. Untuk mengatasi permasalahan motivasi belajar tersebut, kami menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning berbasis e-LKPD (Elektronik Lembar Kegiatan Peserta Didik)

Tantangan dalam pelaksanaan praktik
Dalam setiap tindakan penyelesaian suatu masalah, tentunya ada tantangan yang dihadapi, diantaranya :
1. Mengelola waktu pembelajaran dengan baik agar seluruh rangkaian sintaks dalam model pembelajaran tersebut bisa berjalan dengan baik.
2. Mengorganisir seluruh siswa untuk terlibat aktif dalam pembelajaran tersebut.
3. Penguasaan dan pemahaman yang mendalam tentang model pembelajaran Problem Based Learning
 
Pihak-pihak yang terlibat dalam praktik ini adalah Kepala Sekolah selaku yang memberikan ijin dalam pelaksanaan PPL, teman sejawat yang membantu persiapan, anggota kelompok kelas X IPA 3 Putra sebagai pemgambil video.

Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghadapi tantangan
1.  Membaca berbagai jurnal dan artikel yang membahas tentang model pembelajaran Problem Based Learning
2.  Mengikuti bimbingan dari dosen pembimbing untuk lebih memahami model pembelajaran yang akan digunakan.
3. Menyusun rencana aksi dengan sebaik mungkin agar sesuai dengan keadaan siswa dan tetap berpedoman pada model pembelajaran yang telah dipilih.


Strategi yang digunakan
Strategi yang digunakan adalah menggunakan pembelajaran kooperatif yang dipadukan dengan penggunaan teknologi komputer, yaitu menggunakan lembar kegiatan siswa yang berbentuk elektronik, karena siswa sekarang adalah generasi digital yang dimana mereka bisa lebih mudah memahami sesuatu jika disajikan dalam bentuk digital. Kemudian menyusun perangkat pembelajaran dengan mencari referensi yang terpercaya dan mengadakan sharing dengan teman sejawat.

Proses pelaksanaan
1. Tahap Awal
Di tahap awal ini, kegiatan yang dilakukan guru adalah seperti pada umumnya, yaitu mengajak siswa untuk berdoa sebelum memulai pembelajaran, kemudian dilanjutkan dengan bertanya kabar dan memeriksa kehadiran siswa. Setalah itu guru mulai melakukan tahap apersepsi, yaitu dengan mengingat kembali pelajaran yang telah dipelajari sebelumnya, kemudian dilanjutkan dengan menyampaikan tujuan yang akan dicapai dalam pembelajaran dan menyampaikan strategi apa yang digunakan guna untuk mencapai tujuan tersebut.
 
2. Tahap Kerja
Fase I
Orientasi siswa kepada masalah
1) Guru meminta siswa untuk mengamati video pembelajaran
2) Guru meminta siswa untuk membuat pertanyaan terkait  materi yang diberikan tersebut.
3) Guru dan siswa berdiskusi
 
Fase II
Mengorganisasikan siswa untuk belajar
1) Siswa membentuk kelompok yang beranggotakan 4-5 siswa.
2) Guru men-share link Elektronik Lembar Kerja Peserta Didik (e-LKPD) melalui  media chat pada komputer utama dan meminta siswa untuk mendiskusikannya secara berkelompok.
3) Guru dan siswa berdiskusi mengenai apa yang harus dikerjakan siswa dalam e-LKPD
 
Fase III
Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok
1) Siswa berdiskusi dengan teman kelompoknya dan mengamati serta mengerjakan e-LKPD yang telah.
2) Guru mendorong dan mengarahkan siswa untuk saling bekerjasama dan berbagi ilmu.
 
Fase IV
Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
1) Guru mengarahkan siswa untuk merencanakan dan menyiapkan laporan hasil diskusi e-LKPD.
2) Siswa membuat laporan hasil diskusi penyelesaian masalah di e-LKPD.
3) Setiap perwakilan kelompok mengumpulkan laporan hasil diskusinya
 
Fase V
Menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
1) Perwakilan siswa menyajikan/mempresentasikan hasil laporan yang telah mereka buat.
2) Guru dan siswa berdiskusi tentang apa yang telah dipresentasikan oleh setiap kelompok
3) Guru membimbing siswa membuat kesimpulan kegiatan pembelajaran.
 
3. Tahap Akhir
1. Guru dan siswa melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran yang telah dilakukan
2. Memberika umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
3. Guru menyampaikan tindakan tindak lanjut (remedial dan pengayaan) kepada siswa, dan
4. Menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya.

Guru memanfaatkan media dan sumber daya berupa komputer dan elektronik LKPD. Alat yang digunakan berupa laptop, pen tab, komputer, dan proyektor. Guru dan seluruh anggota kelompok kelas X IPA 3 terlibatdalam semua proses pembelajaran.
 
Dampak dari aksi yang sudah dilaksanakan :
Hampir seluruh siswa berperan aktif selama proses pembelajaran berlangsung. Hal ini menandakan bahwa model pembelajaran PBL yang dipadukan dengan penggunaan teknologi dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, khususnya dalam pelajaran matematika.
 
Respon orang lain terhadap strategi yang digunakan
1. Seluruh siswa X IPA 3 merasakan manfaat dari model pembelajaran yang dipadukan dengan teknologi.
2. Dari teman sejawat menyampaikan bahwa memang untuk generasi siswa sekarang ini rata-rata memiliki motivasi yang tinggi ketika pembelajaran yang dilakukan berbasis pada teknologi komputer.

Faktor pendukung keberhasilan
1. Pemilihan model pembelajaran yang disesuaikan dengan materi dan karakteristik siswa
2. Ketersediaan sarana dan prasarana yang mendukung, yaitu laboraturium komputer, gadget, maupun aplikasi yang digunakan.

Pembelajaran yang dapat diambil dari keseluruhan proses pembelajaran ini yaitu masih terdapat kekurangan dalam hal menajemen waktu, kesesuaian sintaks-sintaks model pembelajaran, dan juga dalam hal manajemen siswa di dalam kelas/laboratorium komputer.
Harapannya dengan adanya tulisan artikel praktik baik ini, mampu memberikan manfaat bagi para pembaca. Terutama bagi pembaca yang juga berprofesi sebagai seorang guru, semoga dengan artikel ini bisa memberikan inspirasi untuk selalu memperluas wawasan pengetahuan kita baik dalam hal pengembangan model pembelejaran, maupun dalam hal mengikuti kemajuan teknologi yang semakin berkembang pesat. Tiada lain tujuan utama kita sebagai seorang guru adalah menebarkan ilmu dan mencetak siswa yang beradab, berakhlak dan berkarakter baik.

oleh : Doni Nur Hidayat