Ahad (9/3/15) menjadi hari yang takkan terlupakan bagi seluruh siswa kelas 10 SMAIT Assyifa Boarding School Putra. Lantaran, hari tersebut menjadi hari diselenggarakannya kunjungan edukasi ke acara puncak perhelatan pameran buku islam terbesar se-Asia, “Islamic Book Fair 2015”yang telah berlangsung selama 10 hari di Senayan, Jakarta.
Salah satu penanggung jawab dari pihak guru dalam acara kunjungan ini menuturkan bahwa pelaksanaan acara ini dilatarbelakangi oleh banyaknya permintaan murid yang https://buy-assignment.com https://buy-assignment.com https://buy-assignment.com ingin hadir pada acara Islamic Book Fair 2015. “Ya karena tahun-tahun kemarin kunjunganke IBF tuh sering gak terkoordinir, jadinya kalau tahun ini banyak juga, kita (pihaksekolah)bakal memfasilitasi bia rbisa pergi serentak.”
Pemberangkatan
Berbeda halnya dengan murid kelas 10 putri yang hanya menggunakan baju bebas pada saat pemberangkatan, murid kelas 10 putra terlihat lebih klimis dan kompak dengan menggunakan seragam sekolah abu-abu kebanggaan Assyifa mulai dari pukul 4 pagi. “Ya, kita pakai seragam gini biar lebih kelihatan rapih dan kompak aja, kan kita juga bawa nama almamater Assyifa kesana. Bisa sekalian promosi Assyifa juga.”,ujar Satrio Wibisono Dewanto, salah satu murid kelas 10 SMAIT Assyifa.
Siswa kelas 10 sudah mulai bersolek sejak pukul setengah empat pagi. Setelah shalat shubuh, mereka langsung menuju bis untuk melakukan pembacaan al-ma’tsurat bersama-sama. Taklupa, mereka pun menyantap makan pagi yang telah disediakan oleh panitia. “Ya, walaupun cuman nasi bungkus pake telor balado, karena kita semangat dan bareng-bareng, seakan-akan kayak lagi makan menu restoran binatang lima.”, ujar Satrio yang biasa dipanggil akrab Tio ini.
Walaupun pemberangkatan sempat terhambat sehingga menyebabkan ngaret selama kurang lebih 2 jam, namun akhirnya pemberangkatan pada hari ahad kemarin berjalan dengan sukses dan penuh kegembiraan dari semua pihak.
Antusiasme yang Tinggi
Antusiasme yang tinggi juga diperlihatkan siswa kelas 10 SMA sejak awal keberangkatan dari Assyifa. Terbukti ketika awal bis mulai berjalan, sautan-sautan semangat terus dilontarkan oleh seluruh siswa. Tak hanya itu, ketika awal memasuki Kota Jakarta, semua terlihat kembali bersemangat setelah beberapa lama berdiam diri di dalam bis.
Berpencar Berburu Buku Pilihan
Sesampainya di Istora Senayan, tempat berlangsugnya IBF 2015, semua siswa langsung berpencar dengan kelompoknya masing-masing. Mulai dari yang berburu buku novel ‘Bulan’ Tere-Liye, buku pelajaran, buku komik islami, sampai dengan buku yang paling diincar oleh banyak siswa, yaitu buku “SAT”. “Sebenernya yang paling diincer sekarang buku SAT. Buat latihan tes Internasional. Moga-moga aja nemu”, ujar Shofwan Muttaqin, siswa kelas 10 yang berencana melanjutkan kuliahnya di Turki.
Selainitu, acara IBF di hari terakhir ini juga banyak mengundang perhatian karena hadirnya novelis terkenal, Tere-Liye / Muhammad Darwis. Banyakpengunjung yang hadir dating ke Stand Republika Publishing untukmeminta bubuhan tandatangan dari sang legenda novel tersebut. Tak terkecuali para siswa SMAIT Assyifa yang berbela-bela mengantri panjang hanya untuk mendapatkan tanda tangannya.
Waspada Penerbit Syi’ah
Pameran buku IBF 2015 menyajikan banyak pilihan penerbit, jenis dan judul buku. Mulai dari buku berbasis tarbiyyah, khilafah sampai dengan yang berbau syiah. Salah seorang murid Assyifa yaitu Satrio pun mengaku perlu adanya keselektifan dalam memilih buku yang akan dibeli, khususnya ma. “Ya kita kan tahu, kalau disana pasti banyak buku-buku yang menyimpang juga. Kita tinggal selektif aja. Lihat judulnya, lihat penerbitnya. Jangan asal pilih.” Ia juga memperingatkan para siswa yang lain agar tidak membeli buku keagamaan dari penerbit Mizan Group. “ Apalagi Mizan noh, banyak yang bilang kalau itu tuh penerbit buku-buku Syiah. Jadi jangan beli buku keagamaan disana”.
Perjalanan Luar Biasa
Hari itu merupakan perjalanan luar biasa. Sangat berkesan dan penuh memori di hati para siswakelas 10 SMAIT Assyifa. Walaupun ada beberapa kejadian yang kurang mengenakkan seperti keterlambatan pemberangkatan serta beberapa anak yang dimarahi oleh guru pembimbing karena kurang disiplin ketika dalam perjalanan dan perpulangan. Namun, acara kunjungan edukasi tersebut dinilai sukses. Seluruh siswa sangat bersemangat dan antusias hingga akhirnya mereka pun sampai kembali ke Kampus Assyifa pukul 19.30 malam.(MRI)
Leave a Comment