School Info
Friday, 22 Nov 2024
22 July 2013

Turki Tawarkan Kuliah Gratis bagi Mahasiswa Indonesia

Mon, 22 July 2013 Read 961x Uncategorized

Mesjid Hagia Sophia di Istanbul, Turki
Duta Besar Turki untuk Indonesia, Zekeriya Akçam,mengajak warga negara Indonesia (WNI) untuk menuntut ilmu ke negerinya. Pemerintah Turki setiap tahunnya memberikan kesempatan kepada lebih dari 100 siswa asal Indonesia untuk kuliah di Turki melalui program https://termpaperservice.net https://termpaperservice.net https://termpaperservice.net beasiswa.

Beasiswa ini mencakup semua biaya, termasuk kuliah, uang saku bulanan, akomodasi, hingga tunjangan kesehatan. Demikian kata Zekeriya, ketika ditemuiVIVAnews pada Selasa malam di Ballroom Hotel Shangri-La dalam perayaan hari jadi ke-90 Turki.

“Kami memberikan lebih dari 100 beasiswa bagi WNI supaya mereka bisa belajar di Turki. Beasiswa ini tersedia untuk berbagai jenjang pendidikan, yakni sarjana dan pasca sarjana,” kata dia.

Menurut informasi dari laman Pemerintah Turki, besaran uang saku per bulan yang diterima yakni 500 lira Turki atau setara Rp2,7 juta untuk program diploma dan sarjana, 750 lira Turki atau Rp4,1 juta dan 1.000 lira Turki atau Rp5,5 juta.

Beasiswa ini mencakup semua biaya, termasuk kuliah, uang saku bulanan, akomodasi, hingga tunjangan kesehatan. Demikian kata Zekeriya, ketika ditemuiVIVAnews pada Selasa malam di Ballroom Hotel Shangri-La dalam perayaan hari jadi ke-90 Turki.

“Kami memberikan lebih dari 100 beasiswa bagi WNI supaya mereka bisa belajar di Turki. Beasiswa ini tersedia untuk berbagai jenjang pendidikan, yakni sarjana dan pasca sarjana,” kata dia.

Menurut informasi dari laman Pemerintah Turki, besaran uang saku per bulan yang diterima yakni 500 lira Turki atau setara Rp2,7 juta untuk program diploma dan sarjana, 750 lira Turki atau Rp4,1 juta dan 1.000 lira Turki atau Rp5,5 juta.

“Kami memberikan lebih dari 100 beasiswa bagi WNI supaya mereka bisa belajar di Turki. Beasiswa ini tersedia untuk berbagai jenjang pendidikan, yakni sarjana dan pasca sarjana,” kata dia.

Menurut informasi dari laman Pemerintah Turki, besaran uang saku per bulan yang diterima yakni 500 lira Turki atau setara Rp2,7 juta untuk program diploma dan sarjana, 750 lira Turki atau Rp4,1 juta dan 1.000 lira Turki atau Rp5,5 juta.

Menurut informasi dari laman Pemerintah Turki, besaran uang saku per bulan yang diterima yakni 500 lira Turki atau setara Rp2,7 juta untuk program diploma dan sarjana, 750 lira Turki atau Rp4,1 juta dan 1.000 lira Turki atau Rp5,5 juta.

Ditanya VIVAnews soal perlunya penguasaan Bahasa Turki untuk meraih beasiswa itu, Zekeriya, menyebut hal itu tidak perlu. “Bahasa Turki akan Anda pelajari selama setahun nanti di sana, usai dinyatakan lolos,” kata Akçam.

Tenggat waktu untuk pengajuan beasiswa pada tahun selanjutnya, menurut Zekeriya, ada pada bulan Maret dan Mei 2014. Dia menjamin, semua pelajar asing yang berkuliah di Turki akan merasa aman.

Bahkan, unjuk rasa besar-besaran yang sempat mencuat di Istanbul karena menentang penebangan pohon-pohon di Taman Gezi, dianggap sebagai isu yang dilebih-lebihkan oleh banyak media.

“Peristiwa kemarin hanya terjadi di area seluas 500 meter. Tidak semua warga Turki khawatir soal kerusuhan itu. Demonstrasi kemarin awalnya bermula dari niat penebangan dua atau tiga pohon saja, namun tiba-tiba para pengunjuk rasa memanfaatkan isu itu untuk menuntut hal lain,” paparnya.

Saat ini, Akçam melanjutkan, kondisi di Turki dalam keadaan aman. Sementara itu, ketika ditanya soal jumlah siswa Turki di Indonesia, dia mengaku masih sangat sedikit.

“Kami hanya memiliki satu siswa asal Turki di sini. Itu pun karena dia memperoleh beasiswa budaya dari Pemerintah Indonesia,” ujarnya.

Mahasiswa Turki itu tengah berkuliah di Bandung. Ditanya penyebab sedikitnya jumlah pelajar asal Turki yang datang ke Tanah Air, Akçam

menyebut kesempatan yang diberikan Pemerintah Indonesia bagi pemuda Turki belajar di sini masih sedikit.

“Tapi, kedua pemerintahan sudah menandatangani kesepakatan di bidang pendidikan, sehingga kami berharap jumlahnya pada tahun-tahun mendatang akan terus meningkat,” kata Akçam. (art)

Ditanya VIVAnews soal perlunya penguasaan Bahasa Turki untuk meraih beasiswa itu, Zekeriya, menyebut hal itu tidak perlu. “Bahasa Turki akan Anda pelajari selama setahun nanti di sana, usai dinyatakan lolos,” kata Akçam.

Tenggat waktu untuk pengajuan beasiswa pada tahun selanjutnya, menurut Zekeriya, ada pada bulan Maret dan Mei 2014. Dia menjamin, semua pelajar asing yang berkuliah di Turki akan merasa aman.

Bahkan, unjuk rasa besar-besaran yang sempat mencuat di Istanbul karena menentang penebangan pohon-pohon di Taman Gezi, dianggap sebagai isu yang dilebih-lebihkan oleh banyak media.

“Peristiwa kemarin hanya terjadi di area seluas 500 meter. Tidak semua warga Turki khawatir soal kerusuhan itu. Demonstrasi kemarin awalnya bermula dari niat penebangan dua atau tiga pohon saja, namun tiba-tiba para pengunjuk rasa memanfaatkan isu itu untuk menuntut hal lain,” paparnya.

Saat ini, Akçam melanjutkan, kondisi di Turki dalam keadaan aman. Sementara itu, ketika ditanya soal jumlah siswa Turki di Indonesia, dia mengaku masih sangat sedikit.

“Kami hanya memiliki satu siswa asal Turki di sini. Itu pun karena dia memperoleh beasiswa budaya dari Pemerintah Indonesia,” ujarnya.

Mahasiswa Turki itu tengah berkuliah di Bandung. Ditanya penyebab sedikitnya jumlah pelajar asal Turki yang datang ke Tanah Air, Akçam

menyebut kesempatan yang diberikan Pemerintah Indonesia bagi pemuda Turki belajar di sini masih sedikit.

“Tapi, kedua pemerintahan sudah menandatangani kesepakatan di bidang pendidikan, sehingga kami berharap jumlahnya pada tahun-tahun mendatang akan terus meningkat,” kata Akçam. (art)

Tenggat waktu untuk pengajuan beasiswa pada tahun selanjutnya, menurut Zekeriya, ada pada bulan Maret dan Mei 2014. Dia menjamin, semua pelajar asing yang berkuliah di Turki akan merasa aman.

Bahkan, unjuk rasa besar-besaran yang sempat mencuat di Istanbul karena menentang penebangan pohon-pohon di Taman Gezi, dianggap sebagai isu yang dilebih-lebihkan oleh banyak media.

“Peristiwa kemarin hanya terjadi di area seluas 500 meter. Tidak semua warga Turki khawatir soal kerusuhan itu. Demonstrasi kemarin awalnya bermula dari niat penebangan dua atau tiga pohon saja, namun tiba-tiba para pengunjuk rasa memanfaatkan isu itu untuk menuntut hal lain,” paparnya.

Saat ini, Akçam melanjutkan, kondisi di Turki dalam keadaan aman. Sementara itu, ketika ditanya soal jumlah siswa Turki di Indonesia, dia mengaku masih sangat sedikit.

“Kami hanya memiliki satu siswa asal Turki di sini. Itu pun karena dia memperoleh beasiswa budaya dari Pemerintah Indonesia,” ujarnya.

Mahasiswa Turki itu tengah berkuliah di Bandung. Ditanya penyebab sedikitnya jumlah pelajar asal Turki yang datang ke Tanah Air, Akçam

menyebut kesempatan yang diberikan Pemerintah Indonesia bagi pemuda Turki belajar di sini masih sedikit.

“Tapi, kedua pemerintahan sudah menandatangani kesepakatan di bidang pendidikan, sehingga kami berharap jumlahnya pada tahun-tahun mendatang akan terus meningkat,” kata Akçam. (art)

Bahkan, unjuk rasa besar-besaran yang sempat mencuat di Istanbul karena menentang penebangan pohon-pohon di Taman Gezi, dianggap sebagai isu yang dilebih-lebihkan oleh banyak media.

“Peristiwa kemarin hanya terjadi di area seluas 500 meter. Tidak semua warga Turki khawatir soal kerusuhan itu. Demonstrasi kemarin awalnya bermula dari niat penebangan dua atau tiga pohon saja, namun tiba-tiba para pengunjuk rasa memanfaatkan isu itu untuk menuntut hal lain,” paparnya.

Saat ini, Akçam melanjutkan, kondisi di Turki dalam keadaan aman. Sementara itu, ketika ditanya soal jumlah siswa Turki di Indonesia, dia mengaku masih sangat sedikit.

“Kami hanya memiliki satu siswa asal Turki di sini. Itu pun karena dia memperoleh beasiswa budaya dari Pemerintah Indonesia,” ujarnya.

Mahasiswa Turki itu tengah berkuliah di Bandung. Ditanya penyebab sedikitnya jumlah pelajar asal Turki yang datang ke Tanah Air, Akçam

menyebut kesempatan yang diberikan Pemerintah Indonesia bagi pemuda Turki belajar di sini masih sedikit.

“Tapi, kedua pemerintahan sudah menandatangani kesepakatan di bidang pendidikan, sehingga kami berharap jumlahnya pada tahun-tahun mendatang akan terus meningkat,” kata Akçam. (art)

“Peristiwa kemarin hanya terjadi di area seluas 500 meter. Tidak semua warga Turki khawatir soal kerusuhan itu. Demonstrasi kemarin awalnya bermula dari niat penebangan dua atau tiga pohon saja, namun tiba-tiba para pengunjuk rasa memanfaatkan isu itu untuk menuntut hal lain,” paparnya.

Saat ini, Akçam melanjutkan, kondisi di Turki dalam keadaan aman. Sementara itu, ketika ditanya soal jumlah siswa Turki di Indonesia, dia mengaku masih sangat sedikit.

“Kami hanya memiliki satu siswa asal Turki di sini. Itu pun karena dia memperoleh beasiswa budaya dari Pemerintah Indonesia,” ujarnya.

Mahasiswa Turki itu tengah berkuliah di Bandung. Ditanya penyebab sedikitnya jumlah pelajar asal Turki yang datang ke Tanah Air, Akçam

menyebut kesempatan yang diberikan Pemerintah Indonesia bagi pemuda Turki belajar di sini masih sedikit.

“Tapi, kedua pemerintahan sudah menandatangani kesepakatan di bidang pendidikan, sehingga kami berharap jumlahnya pada tahun-tahun mendatang akan terus meningkat,” kata Akçam. (art)

Saat ini, Akçam melanjutkan, kondisi di Turki dalam keadaan aman. Sementara itu, ketika ditanya soal jumlah siswa Turki di Indonesia, dia mengaku masih sangat sedikit.

“Kami hanya memiliki satu siswa asal Turki di sini. Itu pun karena dia memperoleh beasiswa budaya dari Pemerintah Indonesia,” ujarnya.

Mahasiswa Turki itu tengah berkuliah di Bandung. Ditanya penyebab sedikitnya jumlah pelajar asal Turki yang datang ke Tanah Air, Akçam

menyebut kesempatan yang diberikan Pemerintah Indonesia bagi pemuda Turki belajar di sini masih sedikit.

“Tapi, kedua pemerintahan sudah menandatangani kesepakatan di bidang pendidikan, sehingga kami berharap jumlahnya pada tahun-tahun mendatang akan terus meningkat,” kata Akçam. (art)

“Kami hanya memiliki satu siswa asal Turki di sini. Itu pun karena dia memperoleh beasiswa budaya dari Pemerintah Indonesia,” ujarnya.

Mahasiswa Turki itu tengah berkuliah di Bandung. Ditanya penyebab sedikitnya jumlah pelajar asal Turki yang datang ke Tanah Air, Akçam

menyebut kesempatan yang diberikan Pemerintah Indonesia bagi pemuda Turki belajar di sini masih sedikit.

“Tapi, kedua pemerintahan sudah menandatangani kesepakatan di bidang pendidikan, sehingga kami berharap jumlahnya pada tahun-tahun mendatang akan terus meningkat,” kata Akçam. (art)

Mahasiswa Turki itu tengah berkuliah di Bandung. Ditanya penyebab sedikitnya jumlah pelajar asal Turki yang datang ke Tanah Air, Akçam

menyebut kesempatan yang diberikan Pemerintah Indonesia bagi pemuda Turki belajar di sini masih sedikit.

“Tapi, kedua pemerintahan sudah menandatangani kesepakatan di bidang pendidikan, sehingga kami berharap jumlahnya pada tahun-tahun mendatang akan terus meningkat,” kata Akçam. (art)

“Tapi, kedua pemerintahan sudah menandatangani kesepakatan di bidang pendidikan, sehingga kami berharap jumlahnya pada tahun-tahun mendatang akan terus meningkat,” kata Akçam. (art)

Duta Besar Turki untuk Indonesia, Zekeriya Akçam,

Sementara itu, untuk biaya akomodasi, setiap mahasiswa dapat tinggal di asrama yang disediakan oleh kampus mereka secara gratis. Namun, apabila mereka ingin tinggal di luar asrama, biaya itu harus ditanggung pribadi.

*sumber:http://m.news.viva.co.id/news/read/454904-turki-tawarkan-kuliah-gratis-bagi-mahasiswa-indonesia

This article have

0 Comment

Leave a Comment