School Info
Wednesday, 30 Oct 2024
8 July 2022

Pendidikan Berbasis Tauhid

Fri, 8 July 2022 Read 235x Uncategorized

Oleh: Muhammad Iqbal, S.Pd

Dalam pendekatan modern, pendidikan itu diartikan sebagai proses memanusiakan manusia. Proses ini dibentuk dalam satuan-satuan pendidikan dan dalam setiap satuan pendidikan mempunyai target dan capaian tertentu. Sedangkan dalam pelaksanaanya peroses tersebut berjalan secara berkesinambungan.

Proses memanusiakan manusia itu sendiri berarti membentuk manusia dari keadaan tidak tahu menjadi tahu, dari tidak sadar menjadi sadar, dari tidak baik menjadi baik, dan dari tidak beradab menjadi beradab. Dalam rangka mencapai bentuk manusia tersebut tentu membutuhkan waktu dan proses yang lama. Maka untuk merealisasikannya dibutuhkan satuan-satuan pendidikan yang saat ini disebut sekolah, madrasah, pesantren dan atau lembaga-lembaga pendidikan lainnya.

Lembaga pendidikan pun ada yang bersifat formal dan informal. Setiap satuan pendidikan ini mempunyai targaet capaian tertentu yang disebut dengan kurikulum. Kurikulum ini dimaksudkan agar memudahkan setiap satuan pendidikan dalam mencapai bentuk manusia yang diharapkan. Kurikulum inilah yang menjadi rantai penghubung untuk menjalankan setiap proses memanusiakan manusia. Karena dengan keterhubungan dalam kurikulum sebuah sistem pendidikan dapat mudah dicapai dan terukur.

Dewasa ini potret pendidikan semakin terpuruk. Hal ini dapat dilihat dari hasil yang dicapainya, yaitu manusia-manusia yang saat ini jauh dari harapan masyarakat dan jauh dari dari harapan adanya pendidikan itu sendiri. Buktinya para koruptor yang semakin hari semakin buncit karena memakan hak-hak orang lain. Mereka melenggang bebas meskipun sudah dalam jeruji besi. Tangan-tangan kotornya masih ada di tiap-tiap instansi.

Ketahuilah, para koruptor bukanlah orang yang bodoh, mereka mengenyam proses pendidikan yang tinggi. Oleh karena itu, mereka dapat menempati posisi-posisi strategis dan dengan leluasa menyalahgunakan posisinya. Maka jelaslah, muka pendidikan kita begitu muram. Selama ini sistem pendidikan kita belum memanusiakan manusia, apalagi mencetak manusia yang baik, sadar, dan beradab.

Seharusnya dengan pendidikan manusia dapat membangun sebuah peradaban. Yaitu peradaban yang menjadi kebaikan bagi seluruh alam. Dalam konsep dienul islam, konsep pendidikan itu disebut dengan pendidikan rahmatan lil’alamiin. Konsep pendidikan ini berlangsung sejak jaman manusia pertama diturunkan ke muka bumi, yaitu Nabi Adam AS. Pendidikan yang diterima Nabi Adam AS. berlangsung secara ilahiyah, yang berarti turun langsung dari sang Maha Pencipta Allah SWT. melalui malaikat-malaikatnya Keberlangsungan proses pendidikan secara ilahiyah ini hanya terjadi pada orang-orang pilihan, yakni para anbiya dan juga para Rosul saja.

Dalam ajaran agama samawi, pendidikan ilahiyah ini diistilahkan sebagai wahyu. Nabi Muhammad SAW. adalah Nabi terakhir yang menerima wahyu. Ajaran atau risalah Nabi Muhammad SAW. ini, sekaligus menjadi penutup dan penyempurna ajaran atau risalah sebelumnya. Karena pada hakikatnya ajaran atau risalah yang diterima oleh setiap Nabi dan Rosul itu merupakan ajaran atau risalah yang sama yaitu ajaran tauhid, yakni ajaran yang mengesakan Allah SWT. Para Nabi dan Rosul menyeru setiap umatnya untuk tidak menyekutukan Allah SWt dengan sesuatu yang lain.

Ajaran tauhid merupakan intisari dari setip proses pendidikan. Dengan ajaran ini tentu proses pendidikan dapat membangun peradaban yang rahmatan lik ‘alamin atau ajaran yang berguna atau baik bagi seluruh alam. Ajaran tauhid dapat membuat manusia senantiasa yakin akan kehadiran Allah SWT, dalam setiap sendi kehidupan, gerak langkah dan bahkan sampai hembusan nafasnya. Dengan ajaran ini manusia akan merasa terawasi, sehingga tindakan yang diambilnya senantiasa mengharap ridho dari Allah SWT. sehingga dapat dipastikan bahwa manusia yang bertauhid akan senantiasa menjalankan amanahnya sebagai apapun di muka bumi dengan baik dan penuh dengan tanggung jawab.

Nabi Muhammad SAW. adalah sebaik-baiknya manusia yang mampu menjalankan ajaran tauhid secara sempurna (kaffah). Sehingga Nabi Muhammad SAW. diajadikan rujukkan utaman setiap insan manusia yang ingin membangun suatu peradaban dan menjadi manusia yang berpendidikan sebagai mana mestinya. Hal ini disampaika dalam kutiapan hadits Nabi yang berbunyi, innama buits tu liutamimma makarimal akhlaq. Yang artinya aku (Nabi SAW) diutus untuk menyempurnakan kemuliaan budi pekerti.

Dan pada akhirnya, buah dari ajaran tauhid ini adalah sempurnanya akhlaq. Dengan sempurnanya akhlaq maka peradaban yang diridhoi Allah SWT. akan terwujud. Oleh karena itu, pendidikan kita sangat memerlukan pendidikan berbasis tauhid, dimana setiap komponen pendukung pendidkan tersebut dipadupadankan dengan ajaran nabi yaitu mengeskan Allah SWT. Dengan begitu pendidikan berbasis tauhid dapat diimplementasikan di setiap satuan pendidikan. Wallahu’alam bishowab.

This article have

0 Comment

Leave a Comment