Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto mengaku ada isu agar polisi bergerak melawannya karena ia akan mengurangi eksistensi kepolisian jika menjadi presiden. Prabowo pun membantahnya dan berjanji akan membesarkan institusi kepolisian.
“Sekarang ada yang nakut-nakuti supaya polisi bergerak melawan kami. Ada yang bilang kalau Prabowo (jadi) presiden, polisi akan dikecilkan (ditaruh) di bawah kementerian. Saya akan besarkan polisi,” jelas Prabowo saat memberikan sambutan di Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (UKRI), Bandung, Jumat (8/3).
Prabowo menegaskan kepolisian harus selalu membela rakyat. Sebab, menurutnya kekuatan terbesar suatu negara adalah kekuatan rakyatnya. Hal ini, kata Prabowo, sudah dijelaskan dalam berbagai sejarah dunia.
“Saya akan konsultasi dengan para pakar kepolisian bagaimana agar semua membela rakyat. Sejarah manusia seluruh dunia memberi pelajaran kepada kita, tidak ada kekuatan yang bisa melawan kekuatan rakyat. Tidak ada (kekuatan lain),” kata Prabowo.
“Percaya, baca sejarah. Kasihan deh kamu yang enggak baca-baca sejarah,” imbuhnya.
Prabowo menjelaskan suatu negara dapat dikatakan adil dan makmur apabila mampu menjamin kesejahteraan seluruh rakyatnya. Selama ini, ia mengaku sering mendapat laporan dari rakyat tentang masalah pendidikan, kesehatan, dan ekonomi yang merugikan masyarakat. Ia pun optimistis dapat mengatasi berbagai masalah itu.
“Saya dapat laporan banyak ruang kelas kita rusak. Kesehatan, saya baru jumpa sama dokter, apoteker dan perawat, mereka sudah sampaikan masalah-masalah mereka. Saya kira kita bisa mengatasi masalah kesulitan-kesulitan itu. Keluarga berencana juga kita harus galakan. Kalau tiap tahun tumbuh 5 juta mulut (penduduk) baru, kita akan agak kesulitan memberantas kemiskinan,” pungkasnya.